Jumat, 17 Desember 2010

Perkenalan (part 1)

Lahir di Jakarta pada 3 Desember 1985, dan entah mengapa sejak kecil saya selalu membayangkan ingin bisa menjadi pengusaha sukses. Hal ini tidak terlepas dari mirisnya pandangan saya mengenai kondisi ayah-ibu yang hanya seorang PNS dengan gaji pas-pas'an. Namun lepas dari kondisi keuangan yang sulit itu mereka tetap orangtua terbaik dan selalu mengajarkan nilai-nilai luhur, tanggung jawab dan disiplin yang ketat.

Menempuh pendidikan di SD Strada Bhakti Utama, SMP Strada Bhakti Utama, dan SMU Pangudi Luhur adalah contoh betapa orangtua sangat menginginkan anaknya belajar dengan disiplin yang ketat. Meskipun mahal mereka berjuang menyekolahkan saya di sekolah swasta (dahulu tingkat kualitas sekolah swasta vs negri cukup jauh). Sampai dengan SMU saya masih seperti anak-anak lain pada umumnya, senang bermain-main, bolos sekolah, dimarahi guru dan kenakalan wajar remaja lainnya. Prestasi saya juga tidak mengkilap, di SD saya ranking 29 dari 31 murid, di SMP lebih baik ranking 11 dari 30 murid, SMU ranking 10-20 terus selama 3 tahun.

Transformasi pesat dari seorang anak kecil menjadi seorang pemuda adalah ketika ketika saya lulus SMU dan dihadapkan (kembali) pada masalah keuangan keluarga. Ketika itu saya "diancam" oleh orang tua jika saya tida bisa masuk PTN, lebih baik saya tidak kuliah..!

Cukup Shock mendengarnya dan alhasil saya pun gagal menembus PTN di tahun pertama saya, namun saya berjanji kepada mereka untuk tahun depan mencoba lagi dan setahun ini saya bertekad belajar habis-habisan. Dan alhamdulillah setahun berselang saya berhasil diterima di Fakultas Hukum-Universitas Indonesia.

Banyak orang terkejut, karena saya terlihat tidak mencolok prestasinya saat sekolah namun bisa tembus PTN, dan dibanding mereka yang pintar-pintar saya hanya merasa "cukup beruntung" bisa keterima.

Terlena dengan kebanggaan semu masuk PTN terhormat, saya kembali pada sikap malas saya, kuliah nitip absen, sehari sebelum UAS ketiduran, IP pernah Nasakom. Ya Allah..ampunilah hambamu ini.. dan parahnya kondisi keuangan keluarga masih pas-pasan.

Kondisi keuangan keluarga yang pas-pasan semakin memperparah keadaan dan saya harus mencari jalan keluar! Saat kuliah apa yang bisa dilakukan remaja 21 tahun? Pikiran masih labil, ingin diakui publik, tapi tidak ada usahanya sama sekali untuk merubah, i just sit and waiting on the world to change..

Roda berputar dan sekali lagi "keberuntungan" itu datang. Ketika itu kakak perempuan saya sedang dalam masa pacaran dengan seorang bernama James Sastrowijoyo (http://jamessastrowijoyo.blogspot.com/), seorang luar biasa yang nantinya akan merubah jalan hidup saya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar