Minggu, 19 Desember 2010

Menghadapi Bank

Salah satu ketakutan seseorang memulai terjun di dunia property adalah takut menghadapi bank.

Saya bingung? kenapa harus takut sih? Bank itu salah satu partner, pemodal, investor, yang paling baik menurut saya dalam bisnis ini. Kalau minjam uang di bank tidak perlu seperti minjam ke keluarga, bertutur kata manis, iya kalau selesai berkunjung di kasih pinjam uangnya, kalau dimarahin? dinasehatin? udah gondok duluan dong..

Institusi perbankan Indonesia merupakan salah satu yang memiliki rate bunga tertinggi di dunia, (amerika dan jepang malahan suku bunganya bisa sampai 1% setahun..!!), bayangkan dengan SBI 6% saja masih ada bank yang memberi pinjaman dengan bunga 15% setahun. Woow untung sekali ya teman-teman kita yang berbisnis perbankan.

Banyak orang takut menghadapi bank dengan alasan yang aneh-aneh, mengutip perkataan mentor saya, "sebenarnya bank dan kita itu sama-sama takut. Kita takut minjam karena takut ditanya macam-macam, mereka juga sebenarnya takut karena meragukan kapasitas kita mengembalikan uang".

Kita harus memposisikan diri kita "ideal" menurut mereka agar pinjaman dapat disetujui. Bagaimana kacamata ideal menurut mereka?
1) Jelas kita adalah nasabah yang baik. tidak pernah menunggak jika sudah ada pinjaman sebelumnya, selalu memberikan karakter yang baik di mata bank, artinya meski kita pernah telat beberapa hari kita masih ada itikad baik menyelesaikannya. terpenting adalah kita tidak sampai masuk daftar hitam perbankan.

2) Bank itu menganggap kita seperti "alien". Lho apa maksudnya? baru-baru ini saya bertemu seseorang yang sama sekali tidak memiliki ATM di dompetnya. dia selalu menerima gaji pekerjaannya secara tunai/cash, membawa uang dalam jumlah besar di dompetnya. Hmm masih ada ya di tahun 2010 orang seperti ini. Intinya adalah buatlah diri kita terbuka di mata bank. Biarkan sistem (misal buat buku tabungan) mencatat semua pemasukan dan pengeluaran kita, dengan tujuan agar mereka juga bisa mengetahui kapasitas dan tingkat bonafiditas kita.

3) Perlu diketahui bahwa kredit yang mungkin disetujui adalah 1/3 dari pemasukan kita. Misal gaji anda 9 juta, maka plafond kredit anda akan disetujui di angka pengembalian cicilan senilai 3 juta/sebulan. Besarnya kredit yang anda dapat tergantung tenor yang anda ambil dan besaran suku bunga di bank tersebut. Berikut beberapa instrumen perbankan yang biasa digunakan dalam dunia property : Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Multi Guna (KMG), Kredit Modal Kerja (KMK), ataupun Pinjaman Rekening Koran (PRK).

4) Dokumen yang diperlukan secara umum seperti KTP, Kartu Keluarga, NPWP (untuk pinjaman diatas 50 jt),  copy rekening 3 bulan terakhir, Slip Gaji + SK Kerja (bagi karyawan), SIUP+TDP+Akta Pendirian dan terkadang bon/faktur penjualan (bagi pengusaha), Surat Izin Praktek (bagi profesional).

Sepintas saya pernah membaca iklan salah satu seminar property di media cetak.. "bagaimana membeli property tanpa KPR tanpa menggoreng rekening." Bagi anda yang belum tahu, menggoreng rekening adalah salah satu trik baru pemain property, dimana mereka sedemikian rupa menjadikan sistem pencatatan keuangan mereka agar terlihat baik dan bonafit.

Tidak ada yang salah dengan itu menurut saya, selama kita bisa melakukan manajemen hutang yang baik dan moralitas kita bisa mengembalikan pinjaman dan justru malah dengan adanya kredit perbankan kita juga bisa memajukan ekonomi masyarakat dengan membuka lapangan pekerjaan dari bisnis kita. Tanpa mengurangi hormat saya kepada bapak-bapak pembicara yang pro hutang maupun kontra hutang dalam berbisnis, memang alangkah lebih baik jika kita fleksibel dalam menghadapi keadaan, hutang tidaklah tabu, tetapi pendapat "jika bisa cash, kenapa harus berhutang" juga tidak salah. Mari bersatu mensejahterakan negeri ini!

Kesimpulan :
"Bank itu menganggap kita seperti alien"

_cheers_

Sabtu, 18 Desember 2010

Pajak Dalam Property

1) PPN (Pajak Pertambahan Nilai)
Umumnya 10%, dan biasanya dibebankan jika kita membeli property baru dari developer, untuk pembayaran dan pelaporannya juga biasanya dilakukan oleh developer. Tapi jika membeli dari perorangan, pembayaran dilakukan sendiri setelah transaksi, selambatnya tanggal 15 bulan berikutnya dan tanggal 20 bulan berikutnya untuk pelaporannya

2) BPHTB (Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan)
Pajak bagi pembeli dan besarnya 5% dari Nilai Transaksi setelah dikurangi NJOTKP (nilai jual objek tidak kena pajak). Terkadang dalam proses akad kredit notaris sering mengatakan "nilai transaksinya dibuat berdasarkan/sejumlah NJOP saja ya". Mengingat negara ini yang semakin tertib, di 2011 akan ada cross check besaran nilai transaksi ini dari dinas pajak baik kepada bank, notaris, maupun pembeli/penjual. Jadi bersiaplah terkena pajak dari nilai transaksi sesungguhnya.

Objek BHPTB antara lain : Jualbeli, tukar menukar, hibah, waris, hadiah, lelang, merger usaha, pemasukan dalam perseroan

3) PPh
Pajak bagi penjual dan besarnya 5% dari nilai total transaksi, kecuali transaksi dibawah 60 jt. Khusus Developer pajak ini dibayar melalui PPh tahunan

4) Bea Balik Nama
Dikenakan terhadap sertifikat property yang beralih kepemilikan haknya.Bila dibeli melalui developer BBN diurus developer dan konsumen tinggal membayarnya, namun jika dibeli dari perorangan, balik nama diurus sendiri (pakai jasa notaris juga bisa). besarnya bea balik nama berbeda-beda setiap daerah. Umumnya maksimal 2% dari nilai transaksi

5) PPNbm (Pajak Penjualan Barang Mewah)
Dikenakan untuk property yang dibeli dari developer dengan kriteria luas bangunan >150m2 atau harga jualnya bangunannya 4 jt/m2. Besarnya 20% dari nilai transaksi, dan pajak ini tidak berlaku untuk transaksi perorangan

6) PBB
Pajak Bumi Bangunan bagi setiap pemilik property ditagihakan pemerintah setiap bulan maret, melalui aparat desa setempat dalam bentuk Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang, pembayaran dilakukan paling lambat 6 bulan setelah surat tersebut keluar di loket/instansi/bank yang ditunjuk. Besarnya biasanya 0,5% dari Nilai Jual Kena Pajak

"orang bijak taat pajak"

Yuk main developer

Ingat kriteria tanah yang saya maksud dalam artikel "bagaimana memulai bisnis property"?

Setelah mengikuti seminar tambahan tentang developer dari Suhu Ari Wibowo, saya menjadi smeangat untuk menjadi developer kecil-kecilan tanpa modal.

Prinsip awal bermain developer adalah

1) modal dengkul juga bisa. Kita rajin saja cari tanah, mengenai modal kan ada teman-teman investor komunitas (yuk kita gebuk rame-rame..), mengenai kontraktor (tinggal bidding saja), mengenai marketing (daerah berkembang dengan memiliki mentor-mentor handal tentu tidak akan sulit memasarkannya)

2) pembayaran bertahap adalah kuncinya. sayang saya  tidak punya cash keras 10 milyar! hmm klo ada tentu saya akan dengan mudah mengakuisisi lahan. carilah tanah yang :
- dibayar periodik 1 tahun atau lebih dengan termin tiap kuartal/triwulan
- dibayar sesuai kavling yang laku. jadikan pemilik tanah partner kita. gunakan taktik "naikan harga turunkan syarat" beli lebih mahal (misal) 100 rb/m2 namun minta syarat tambahan waktu tersebut.
- tawarkan profit sharing dari project ini

3) cari investor yang siap. buat lah kesepakatan yang win-win. buatlah sistem lot. 1 lot misalnya 50 juta. tawarkan ke 14 investor, terkumpullah dana 700 jt. berikan mereka sertifikat yang telah dipecah sebagai garansi uang mereka yang ditanam ke kita. setiap kavling laku, mereka ikut sertakan dalam akad kredit, beri laporan keuangan yang jujur.

4) Umum : bidding kontraktor, arsitek sebenarnya mudah, biaya bangun rumah saat ini rata-rata 1,8 - 2,3 jt/m2. ini acuan harga developer, terserah anda jika ingin menurunkan kualitas project untuk menghemat budget misalnya.

5) carilah mentor yang handal. mentor adalah segalanya. kita harus mau mendengar aturan mereka. saya banyak belajar mengenai taktik marketing dari mereka namun tidak akan saya bocorkan disini. nanti saja jika project ini sudah launching..

Terdapat sedikit ujian bagi kita saat ini jika ingin bermain developer, karena saat ini RUU Perumahan telah disahkan DPR. Klausa yang menarik adalah developer tidak lagi diiznkan menjual "gambar" atau kavling semata, melainkan harus sudah ada 25% unit ready stock.

Masuk akal sih untuk menghindari developer bermental tempe yang modelnya "hit & run", banyak cara untuk menyiasatinya meski modal kita cekak, namun tidak akan saya bahas disini. Memanfaatkan momentum sebelum Peraturan Pemerintah keluar serta implementasinya yang masih belum jelas makanyaYuk Kita Segera Main Developer.

_cheers_

Konsep Sewa - Jaminan

Konsep pengembangan dari bisnis property, belajar dari beberapa project saya sebelumnya..

Konsep sewa jaminan merupakan konsep dimana kita seolah-olah membeli aset melalui bank namun ketika uang telah ditransfer masuk ke rekening penjual, uangnya akan dipakai bersama untuk kepentingan bersama.Penghasilan dari penginvestasian uang bersama ini kemudian akan diprioritaskan untuk membayar cicilan bulanan, dan jika masih ada sisa akan dibagi sesuai kesepakatan. Dalam konsep ini pihak penjual tidak lah kehilangan asetnya meski telah "dijual", karena ada kewajiban bagi pembeli untuk mengembalikan kepada penjual setelah pinjaman lunas. Pengamannya adalah bisa dibuat Perjanjian+Kuasa jual atas aset tersebut yang menunjuk penjual sebagai penerima kuasa.

1) Ibu saya sedang kesulitan finansial ketika saya kuliah dulu, sempat terpikir untuk menjual aset satu-satunya, yakni rumah orang tua. namun pantangan kita sebagai investor property adalah "jangan jual aset anda, jadikan property anda sebagai angsa yang bertelur emas"

ya sudah lah saya ikuti petuah guru saya, dan ketika itu saya mencoba mengajukan rumah tersbut ke bank untuk seolah-olah saya beli dan alhamdulillah bank cair 500 jt. setelah dipotong pajak, duit sisanya saya belikan Indomart yang penghasilannya cukup untuk membayar cicilan bank plus ada tambahan bagi orang tua.. memang rumah atas nama saya, namun saya tidak mau, menginggat ini kan rumah bersama keluarga, ya nanti setelah lunas saya balik nama kan lagi ke Ortu (kami sekeluarga beranggotakan 5 orang)

2) Teman saya sedang bangkrut karena gagal jadi Caleg, terlilit hutang 220 jt, dan rumah sudah mau dilelang! dia mau jual asetnya senilai 700 jt, saya bilang sayang banget dijual kalau bisa di konsepkan seperti ini. jadilah ini project kedua. ketika itu bank siap cair 560 jt. setelah dikurangi hutang+pajaknya sisa uangnya kita putar bersama untuk menghasilkan bisnis yang mampu menutupi cicilan dan bagi hasil yang logis. Setelah lunas saya balik nama kan lagi ke teman saya ini

3) Plafond kredit saya habis karena 2 rumah ini.. wah gimana ini? Hmmm ingat konsep leverage dan good partnership? Saya kembali bertemu dengan seorang ibu muda yang terlilit hutang 180 jt, sementara nilai asetnya mencapai 1,4 M! menggelikan jika harus sampai dijual, dan mengingat plafond saya habis, maka saya tawarkan peluang ini kepada teman saya. Dia tertarik. maka akhirnya jadilah ini project ketiga saya. sisa uang setelah dipotong pajak dan hutang pokok senilai 750 jt. Setelah aspek legalitas internal selesai, maka kami investkan uang ini ke project developer. dan masing-masing pihak mendapat bagi hasil 3,5 jt/bulan selama 15 tahun. Lumayan... Kelak project ini yang membuat saya kepincut main di developer..

Jumat, 17 Desember 2010

Mengetahui Partner Kita (leverage)

Kalau uang bukan masalah bagi anda, maka kenalilah partner kita

1) cari mentor yang berpengalaman, dan sreg dengan hati anda untuk membimbing anda sampai berhasil bersama-sama. Mentor tidak harus orang, bisa buku, bisa juga tulisan seperti Blog ini.

2) jika anda ingin menjadikan bank sebagai partner anda itu adalah ide yang bagus. Mengapa? karena bank itu duitnya tidak terbatas! Bank itu bisa membantu kita menaksir harga property (jasa appraisal), jika ada masalah dengan property anda ke depannya, maka anda akan ditemani pengacara pihak bank. anda hanya rugi bayar bunga banknya bukan? namun coba renungkan sesaat, jika anda punya 1 milyar, bukankah lebih baik anda DP 5 unit rumah (asumsi DP 20%) dan mencicil melalui bank dibanding anda hanya beli rumah senilai 1 milyar namun hanya dapat 1 unit? pernah dengar pepatah "yang kaya makin kaya?" inilah bagaimana orang kaya menggadakan uangnya.

Kembali ke bank sebagai partner, ingatlah beberapa hal berikut :
- Bank tidak suka kita nunggak cicilan. baik yang belum pernah ataupun sudah terlanjur. mereka membuat track record bagi nasabahnya (dalam bentuk "collect 1 s/d collect 5"), semakin tinggi collect anda semakin susah anda minjam di bank
- Jangan sekali-sekali memalsukan data! Black list! Kalau sekedar memanipulasi data sih hati-hati saja, menjadi masalah kalau ketahuan
- Belakangan Sistem Informasi Nasabah sudah menjangkau seluruh aspek, cicilan mobil/motor, Kredit Tanpa Agunan, dan kredit-kredit lain yang melalui institusi resmi sudah online lho sekarang.
- Bank sebenernya senang kita punya banyak hutang, mereka kan juga hidupnya dari bunga, tinggal kita me-maintain hubungan kita, jadikan diri anda "yang ditawari kredit" bukan "yang mengajukan kredit"

3) Plafond kredit atau duit anda habis? Carilah teman, istri, anak, sahabat, siapaun untuk bersama-sama maju. tawarkan kerjasama yang luhur (win-win solution) sehingga hasil dari bisnis property ini bisa ikut menyejahterakan orang banyak.

Bagaimana Memulai Bisnis Property

Simple sekali, anda hanya butuh mental, nyali, dan teachable.

Anda tidak punya uang untuk beli property? Pakailah uang orang lain.. (bank misalnya..)
Anda tidak tahu caranya meminjam uang di bank? Belajarlah dari orang yang sering meminjam uang ke bank

Setelah anda menguatkan tekad anda, mulai lah dari Rumus 100:10:3:1 (lihat 100 rumah, pilih 10 rumah, 3 anda analisa yang terbaik, 1 yang anda tembak!). Bagaimana mau dapat rumah/tanah kalau lihat 100 aja belum..

Pak gimana cara liat rumah/tanah yang masuk kategori 100 tersebut?

Rumah
1) Jalan bisa dilewati mobil atau tidak (rumah yang bisa dilewati, akan mudah jika ingin dijual lagi), kalau anda ingin menggunakan KPR (bank) syarat ini mutlak, dan bank biasanya tidak mau menyetujui kredit anda jika syarat ini tidak terpenuhi

2) Cek tata kota apakah terkena project pemerintah (datang saja ke dinas tata kota wilayah kerja domisili masing-masing)

3) Cek harga pasar sekitar apakah rumah ini kemahalan
Liat PBBnya atau Harga NJOPnya.. Biasanya Harga rumah yang wajar itu 2x NJOP
atau bisa juga pakai rumus (Luas Tanah x Harga Pasar/m2 tanah) + (Luas bangunan x Harga Bangunan)
Harga bangunan tergantung kondisinya, Kalau atap mau roboh ya bisa dihitung cuma 500 rb/m2 atau malah kadang tidak usah dinilai. Kalau masih oke tetapi keliatan kusam, bisa diasumsikan 1 - 1,5 jt/m2. Kalau baru renov atau dibangun dengan kualitas yang cukup sedap dipandang mata bisa 2-2,5 jt/m2. Kalau bangunannya enak banget dilihat, itu bisa 2,5 - 3,5 jt/m2

4) Cek peruntukan rumah (apa buat komersiil atau hunian) (datang saja ke dinas tata kota wilayah kerja domisili masing-masing) cek juga peruntukan Wismanya. Wisma Kecil biasanya rumah 1 lantai, Wisma Sedang biasanya 2-3 lantai, Wisma Besar biasanya untuk gedung. Namanya Indonesia, ingat pasal ke-4 pancasila toh? Kalau tidak sesuai peruntukan ya siap-siap dikenakan denda resmi maupun tidak resmi

5) Cek sertifikat & IMB apakah legal dan sah. (Cek sertifikat ke BPN, apakah sertifikat ganda, atau palsu, kalau perlu ukur ulang lahan) Cek juga IMBnya ada atau tidak. kalau tidak ada sebenarnya itu bisa diurus cuma kan butuh biaya lagi

6) Tentukan tujuan anda (mau jadi rumah tinggal, mau dapet cash back, atau mau dijadikan kos-kosan)
Kalau mau jadi rumah tinggal its oke, kalau mau jadi kos-kosan ingat komponen daya beli sekitar, letak, target market, tagihan listrik (seringkali biaya listrik terlalu besar dan kita lupa memperhitungkannnya)

nah apa itu sih cash back?
Kita berbicara mengesampingkan aspek perpajakan. Cash back itu normalnya jika kita membeli rumah dengan sitem bank yaitu KPR (kredit pemilikan rumah). Misal harga beli rumah 700 jt padahal sebenarnya harga rumah daerah situ/hasil penilaian bank 1 M, maka 300 jutanya jadi milik anda. Tentu bank tahunya harga jual di angka 1 M supaya dapat cash back.

Tanah
1) Usahakan serifikat SHM/HGB, girik pun jg tidak masalah, hanya pengurusan girik memakan waktu minimal 6 bulan. Cek juga peruntukan dan tata kotanya.
2) Akses jalan depan tanah bisa dilewati mobil, kecuali anda mau merelakan tanah anda untuk jalan umum
3) Lokasi yang baik adalah lokasi dekat Pasar, Sekolah, Kantor. Usahakan dalam radius 2-3 km terdapat 2 aspek dari 3 aspek yang saya sebutkan.
4) Lingkungan sekitar apakah low-middle-high class (ingat kesenjangan sosial juga lho..)
5) Lebih enak kalau si pemilik tanah mau dibayar bertahap. (duit anda buat muter di bisnis yang lain) karena bank biasanya enggan membiayai proses jual beli tanah
6) Umum : Tidak banjir, dekat Sutet, ada saluran buang air kotor, kontur tanah.

_cheers_

Kartu Kredit (Modal Bisnis)

Jangan menjadikan tidak punya uang sebagai alasan untuk tidak maju berkembang di bisnis property. Kartu Kredit (CC) dapat anda jadikan leverage untuk itu.

Jasa gesek tunai di beberapa merchant dapat anda jadikan teman dalam memulai bisnis awal. Apa itu Gesek Tunai? Jika anda memiliki CC cermati kolom Batas Penarikan tunai di Billing Tagihan anda (biasanya 25% dari limit CC anda), naah enak bukan? bisa dapat modal dari CC, tinggal tarik tunai di ATM, meski cuma 25% dari limit?

Namun Gesek Tunai yang saya maksud bukan itu, Gesek tunai merupakan proses yang sebenernya tidak dikenal di sistem perbankan, fenomena ini telah berkembang sangat pesat akhir-akhir ini, dimana kita menggesek CC kita (misal) di toko "x" yang menjual alat elektronik namun kita tidak menerima barang tersebut melainkan menerima uang tunai dari penggesekan tersbut. Biasanya kita dikenakan bunga/biaya jasa sebesar 2,5 - 3% setiap gesek. Asumsi anda punya limit CC 10 juta, dan anda gesek 10 juta maka dana yang anda terima berarti Rp. 9.750.000 karena 250 rb'nya dipotong sebagai jasa gesek

Lho ko bisa 100% limit tarik tunainya? Itulah hebatnya cara ini, bukan 25% dari limit CC anda tarik di ATM plus kena bunga tarik 6% melainkan bisa 100% dengan bunga seperti di atas.

Fenomena ini telah berkembang pesat sejak 3 tahun lalu saya mengenalnya pertama kali, karena sistem ini tidak dikenal perbankan, maka saat ini aturan begitu ketat, banyak toko yang mesin geseknya (EDC) ditarik lantaran dipergunakan seperti ini, banyak pula yang kartunya di blokir karena keseringan gesek atau tidak mampu bayar.

Ingat CC bukanlah duit anda, ataupun duit masa depan anda! Itu adalah hutang yang harus dibayar, dan merupakan fasilitas untuk menjadikan modal bisnis anda. Teman dekat saya ada yang celaka karena CC dibuat untuk beli mobil!! Astagaaaa... Hutang sana-sini, macet pinjaman di orang, karena 100% CCnya dipakai untuk modal bisnis ataupun berkonsumsi ria.

Tips aman penggunaan CC sebagai modal bisnis
- Jangan gesek 100% limit anda, maksimal hanya 70%, supaya anda bisa cicil bulanannya, dan ketika jatuh tempo pembayarannya bisa di ambil dari CC yang masih full limit
- Hutang itu berjalan, Tanamkan di benak anda bahwa ini adalah uang hutang, tahan nafsu konsumtif anda
- Bayarlah selalu full limit, karena karakter minimum payment tidak disukai bank.
- Carilah bisnis yang persentase pemasukan bulannnya lebih tinggi dari bunga gesek CCnya
- Teliti mencek tanggal cetak billing dan tanggal jatuh tempo.

Selamat Berbisnis..

"Pergunakan CC secara bijak"

Mengapa Harus Property?

1) Harga stabil cenderung naik
90% harga property di Indonesia cenderung naik 5-20 % setiap tahunnya, yang 10% adalah daerah yang rawan banjir, dekat Sutet, terkena rencana Tata Kota, dll yang buruk-buruk). Tidak seperti valas, dan saham (Kejatuhan Rupiah 1998, kejatuhan bursa saham 2008), Multilevel Bisnis (booming multilevel bisnis 2007), ataupun bisnis konvensional lainnya yang membutuhkan skill dagang dan analisa yang tinggi. Property hanya butuh pemikiran ("jika mau pasti bisa"), bukan modal, bukan skill, bukan juga berharap warisan untuk mencapainya. Tidak ada saingan, saingan anda hanya Kepala anda sendiri. Jika saya diminta memilih alternatif lain selain property mungkin saya akan memilih Emas sebagai investasi cadangan saya.

2) Property itu pemaaf
Pernah ada yang beli Property kemahalan? Gpp namanya itu ongkos belajar, kembali ke poin 1, asumsi harga property anda naik 5% setahun, dan anda beli kemahalan 30%, sabar aja bung, tunggu aja 6 tahun nanti juga duit anda kembali. Makanya ketika membeli property inget guidebook dan guidance'nya. Jangan emosional mentang-mentang modelnya minimalis, letak strategis meski harga mahal, brokernya cantik.. (halaaaah..). Lupakan! Fokus pada nilai transaksinya!

3) Termasuk 3 kebutuhan dasar manusia "sandang, pangan, PAPAN"
Semua orang butuh rumah, pasti setelah menikah anda ingin hidup mandiri terpisah dari keluarga dan membentuk keluarga sendiri bukan? Ini bisnis menjanjikan dengan pasar yang tidak akan pernah jenuh!


4) Semua orang kaya pasti punya bisnis property
Anda tau Mcdonald? siapa bilang dia kaya lewat jualan ayam+burgernya ataupun franchise. Fyi, 80% outlet McD adalah milik sendiri. Bayangkan dengan letaknya yang super strategis, berapa harga propertynya?? alamaaaak... Donald Trump, Bakrie juga punya bisnis perumahan.. Klo anda mimpi ingin kaya, well come on, join us!!

5) Tanah vs Populasi Penduduk
Sejak zaman es berkahir, bumi telah kehilangan sebagian daratannya, apalagi isu global warming yang mendukung pencairan es di kutub bumi, diperkirakan akan banyak terjadi penyempitan daratan. Gejala baby boom setiap tahun yang selalu mengancam.. Makanya yuk rame-rame kita jadi developer..

6) Part Time Job
Saya memulai bisnis ini sejak usia 22 tahun, kesibukan kuliah tidak bisa ditinggal, dan banyak rekan-rekan komunitas yang menjadikan ini sebagai bisnis sampingan. Disiplinkan diri anda senin-jumat kerja, sabtu minggu cari rumah.. 2 rumah per sabtu minggu = 16 rumah sebulan = 192 rumah setahun. Ingat Hukum Probabalitas masa iya liat 100 rumah tidak ada yang Hot Deal 1 unit saja? Ingat guidance'nya tentu..

7) Bisa menggunakan "Leverage"
Usia muda/tua, tidak punya uang, pengangguran, tidak pede ketemu penjual/orang bank, alasan klise! Semua itu bisa di-ungkit. Usia muda carilah mentor yang sesuai, usia tua ajarkan anak anda atau cari partner usia muda. Pengangguran? Wah enak banget malah klo pengangguran, jadikan diri anda teachable dan open minded. Tidak punya uang? pinjamlah uang orang lain. jika tidak dapat pinjaman? hmm kartu kredit anda juga bisa menopang bisnis anda Tidak pede ketemu penjual/orang bank? buatlah rekening anda Super Dahsyat, banyak ko orang kaya yang "nyeleneh" dan "aneh".

Perkenalan (part 2)

Perkenalan dengan Mr. Jijim (begitu saya biasanya memanggil beliau) adalah hal yang mengasyikan. Dari sini saya belajar SEMUA ilmu property saya. Mungkin sampai saat ini saya bahkan tidak bisa menyamai 1/4 prestasi beliau diseusianya. Tp itu tidak masalah, setidaknya saya punya harapan baru menyelesaikan semua permasalahan finansial saya kebelakang.

Awalnya memang sulit, selalu ada alasan menolak ketika saya diminta datang oleh kakak perempuan saya ke seminarnya, namun ada satu hal yang membuat akhirnya saya tertarik..ketika itu kakak permpuan saya berkata.. "andhika dateng dong bantuin seminar, jadi panitia, gw gaji deh 500 rb/hari"..

Dalam hati saya.. wow!!
Akhir-akhir ini saya baru sadar, bahwa itulah usaha kakak saya memasukan saya ke dalam bisnis ini, dan ternyata lumayan berhasil membujuk saya. Ikut dalam road trip'nya jijim, jadi MC, jadi runner pembawa mic, jadi marketing, jadi sopir, tetapi saya menjalaninya dengan suka cita, banyak ilmu property beliau saya serap meski sepotong-sepotong.. Untungnya karunia Allah atas otak saya cukup untuk menyerap hanya dengan 1-2 kali pembicaraan. Mengingat kapasitas saya sebagai panitia dan tentu tidak bisa konsultasi jika ada pertanyaan (lain halnya dengan peserta yang membayar 3,5 - 4,5 juta, mereka leluasa bertanya). namun disini saya mengembangkannya sendiri, dan kembali ke moto saya "Jika Memang Mau, Pasti Bisa"

Saya mencoba mengikuti ajaran dan nasehat jijim dalam bisnis Property dan Alhamdulillah sampai saat ini saya telah berhasil memiliki beberapa aset, Passive Income 20 - 25 juta tiap bulan dari bisnis property ini, serta 10-15 juta active income per bulan sebagai aktivitas menjadi PimPro dalam Proyek Cahaya Garuda Simatupang (townhouse 19 unit) milik sy pribadi. Saya berjanji untuk terus mengembangkan semuanya dan mencapai level yang lebih tinggi, dan terkadang saya suka tersenyum ketika melihat seorang berusia 60 tahun berkata "coba saya tahu ilmu ini dari 10 tahun yang lalu..

Hmm lucky me, i started in the age of 22..



"usia terlampau muda bukan masalah dalam bisnis ini"

_cheers_

Perkenalan (part 1)

Lahir di Jakarta pada 3 Desember 1985, dan entah mengapa sejak kecil saya selalu membayangkan ingin bisa menjadi pengusaha sukses. Hal ini tidak terlepas dari mirisnya pandangan saya mengenai kondisi ayah-ibu yang hanya seorang PNS dengan gaji pas-pas'an. Namun lepas dari kondisi keuangan yang sulit itu mereka tetap orangtua terbaik dan selalu mengajarkan nilai-nilai luhur, tanggung jawab dan disiplin yang ketat.

Menempuh pendidikan di SD Strada Bhakti Utama, SMP Strada Bhakti Utama, dan SMU Pangudi Luhur adalah contoh betapa orangtua sangat menginginkan anaknya belajar dengan disiplin yang ketat. Meskipun mahal mereka berjuang menyekolahkan saya di sekolah swasta (dahulu tingkat kualitas sekolah swasta vs negri cukup jauh). Sampai dengan SMU saya masih seperti anak-anak lain pada umumnya, senang bermain-main, bolos sekolah, dimarahi guru dan kenakalan wajar remaja lainnya. Prestasi saya juga tidak mengkilap, di SD saya ranking 29 dari 31 murid, di SMP lebih baik ranking 11 dari 30 murid, SMU ranking 10-20 terus selama 3 tahun.

Transformasi pesat dari seorang anak kecil menjadi seorang pemuda adalah ketika ketika saya lulus SMU dan dihadapkan (kembali) pada masalah keuangan keluarga. Ketika itu saya "diancam" oleh orang tua jika saya tida bisa masuk PTN, lebih baik saya tidak kuliah..!

Cukup Shock mendengarnya dan alhasil saya pun gagal menembus PTN di tahun pertama saya, namun saya berjanji kepada mereka untuk tahun depan mencoba lagi dan setahun ini saya bertekad belajar habis-habisan. Dan alhamdulillah setahun berselang saya berhasil diterima di Fakultas Hukum-Universitas Indonesia.

Banyak orang terkejut, karena saya terlihat tidak mencolok prestasinya saat sekolah namun bisa tembus PTN, dan dibanding mereka yang pintar-pintar saya hanya merasa "cukup beruntung" bisa keterima.

Terlena dengan kebanggaan semu masuk PTN terhormat, saya kembali pada sikap malas saya, kuliah nitip absen, sehari sebelum UAS ketiduran, IP pernah Nasakom. Ya Allah..ampunilah hambamu ini.. dan parahnya kondisi keuangan keluarga masih pas-pasan.

Kondisi keuangan keluarga yang pas-pasan semakin memperparah keadaan dan saya harus mencari jalan keluar! Saat kuliah apa yang bisa dilakukan remaja 21 tahun? Pikiran masih labil, ingin diakui publik, tapi tidak ada usahanya sama sekali untuk merubah, i just sit and waiting on the world to change..

Roda berputar dan sekali lagi "keberuntungan" itu datang. Ketika itu kakak perempuan saya sedang dalam masa pacaran dengan seorang bernama James Sastrowijoyo (http://jamessastrowijoyo.blogspot.com/), seorang luar biasa yang nantinya akan merubah jalan hidup saya..